Tuesday, May 18, 2010

Anak Penderita Autis

Hamzah (13), adalah sosok ABK penderita autis tingkat kompleks. Beragam gangguan autis diidapnya. Sementara, pernah sebelum dioperasi katarak, wajahnya sempat benjut-benjut karena sering membentur tembok, tiang, pohon, atau apa pun yang ada di depannya ketika berjalan. Bahkan, sebanyak empat buah kacamata yang harus dipakainya, kandas dirusak olehnya. Pascaoperasi, matanya kini menjadi plus 12, setelah sebelumnya plus 17.

Namun Hamzah—serta Anak-anak Berkebutuhan Khusus/ ABK lain, hari ini dan hari-hari seterusnya, adalah sosok yang selalu menginspirasi kami,

para relawan, terapis, pengurus, termasuk para sahabatnya di Rumah Autis. Perubahan, menuju proses signifikan, sudah dialaminya sejak bergabung dengan Rumah Autis 2006 silam.

“Hamzah memang tergolong penyandang autis tingkat kompleks. Kami membutuhkan waktu yang cukup panjang untuk mengantarkan dia bisa berkembang seperti ini. Tapi terus terang, kami masih perlu waktu atau proses lebih banyak untuk membuat Hamzah lebih baik lagi,” terang Ismunawaroh, Kepala Divisi PAS Rumah Autis.

Empati Media yang Begitu Membantu
Kehadiran anak-anak spesial (ABK) Rumah Autis selalu memunculkan publikasi dari media. Banyak rekan-rekan media yang turut empati mengangkat kisah mereka. Bagi kami, ini adalah panggilan jiwa rekan-rekan jurnalis yang kritis terhadap segala jenis ketidakberdayaan sosial, termasuk untuk urusan ABK ini. Dan, kami berupaya melakukan sosialisasi kepada media secara proporsional; hati-hati dan takut terjebak pada kata ‘eksploitasi’. Sebab kami bertujuan merangkul publik melalui cara natural, tidak mengada-ada dan apa adanya. Harapannya, agar masyarakat memiliki perhatian khusus terhadap kalangan penyandang ABK dari segala lapisan, terutama dari kalangan kurang mampu.

Rosi Incorporate Ikut Berjibaku

Berkat inspirasi dari Hamzah & anak spesial kami yang lain, Rumah Autis akhirnya mendapat kesempatan berharga dikunjungi oleh tim media Rosi Incorporate. Rosi Incorporate sendiri merupakan lembaga profesional berbidang media dan konsultan besutan mantan presenter senior Liputan 6 SCTV Rosiana Silalahi. Pada kesempatan tersebut, Mbak Rosi, begitu kami menyapanya, di hari pertama juga turun ke lapangan menyaksikan peliputan features sosok Hamzah dan anak-anak ABK Rumah Autis.

Melalui serangkaian peliputan selama dua hari, Rabu (16/12)—Kamis (17/12), tim peliput yang terdiri dari reporter kawakan Olivia Rosilia dan juru kamera andalan Andi Patra, serta tim pendukung lainnya, sukses melakukan ‘eksekusi’ pembuatan profil Hamzah dan Rumah Autis.

Hari pertama, Rabu (16/12), liputan difokuskan pada penggarapan profil Hamzah dan Rumah Autis. Pagi-pagi sudah tim Rosi Inc. ngegeruduk ke rumah Hamzah, untuk mengambil sequences Hamzah pulang-pergi, serta saat belajar di Sekolah Khusus Alkayyisa, Rumah Autis Bekasi.

Sementara hari kedua, Kamis (17/12), bertepatan dengan agenda Outing Rumah Autis di Kandank Jurank Doank, Ciputat, tim peliput berhasil mengawal acara sejak kedatangan hingga pulang. Jungkir balik meliput outbond anak-anak spesial benar-benar memeras kepala dan tentunya, fisik Olivia dan Andi. Mungkin beda dari yang biasa; selalu jadi satu antara emosi empati, tawa, bahkan haru. Semoga tugas mereka kali ini menjadi pengalaman yang berkesan. Kami menyaksikan, mereka benar-benar serius dan bekerja keras. Pendapat kami, hanya orang-orang media berjam-terbang tinggilah yang terbiasa melakukannya.

Akan Tayang di SCTV
Menurut Rosiana Silalahi, setelah kami konfirmasi melalui Oliv, panggilan akrab Olivia Rosalia, hasil liputan ini akan tayang di SCTV. Hanya belum bisa ditentukan waktunya.

“Ini akan menjadi program features dengan format semacam talkshow. Cuma waktu tayang belum bisa ditentukan karena proses produksi. Semoga isu tentang autisma ini menjadi tema awal yang menarik dan bermanfaat bagi masyarakat,” singkat Oliv menambahkan.

Rumah Autis merasa sangat berterimakasih sekali atas partisipasi dan kerja keras tim media dari Rosi Inc. Jibaku mereka tentu sangat berarti bagi kami yang terus berupaya menyebarkan isu tentang dunia ABK ke tengah masyarakat luas. Dengan demikian, peran Rumah Autis serta lembaga pemerhati ABK lainnya dapat direspons dan didukung oleh banyak pihak. (PR)

sumber: http://rumahautis.org/v2/

No comments:

Post a Comment